Rabu, 28 Januari 2009

PROTES UNTUK KORLAP PERSIBO

 

Prestasi Persibo memang layak di acungi 4 jepol,.....tapi selama ini ada yang sedikit mengganggu ..................khususnya pada pertandingan terakhir kemarin waktu melawan kudus.

Sadar  bahwa Boromania yang akan menonton dan mendukung pasti akan banyak sekali. kita sudah antisipasi berangkat pukul 14.00 WIB, dengan harapan bisa masuk stadion dengn tenang dan lancar. Tapi apa yang terjadi sepertinya sore itu telah terjadi  eforia Boromania (mungkin karena kali pertama pertandingan di gelar di stadion yang baru di reovasi dan selama ini selalu tanding di luarkota walau iu partai kandang, jadi Boromania kangen dengan melihat langsung Persibo), Keramaian itu semakin membuat semangat.

Pertandingan akan baru dimulai pukul 15.00 lebih, tapi pada jam 14.00 tribun sudah penuh terisi oleh Boromania sehingga yang datang lebih sore harus rela berdiri di pinggir pagar pembatas lapangan. Tapi bukan itu masalahnya (kalau cuman berdesakan dan berdiri waktu menonton sudah resiko dan tidak ada yang keberatan). Permasalahannya adalah ada pada waktu mengantri di pintu masuk pemeriksaan tiket!!!!!!!!!!

Jadi kejadiannya banya Boromania yang mengantri, ratusan atau bahkan ribuan kali....(tidak bawa kalkulator sih) sistem antrian yang disiapkan korlap, petugas yang dijagakan disitu dengan banyaknya antrian sangatlah membuat tidak nyaman bagi semuanya. Orang2 berdesakan terdorong kekanan kekiri kebelakang kedepan ( sampai susah bernafas), maaf ini tidak melebih2kan, apalagi mengarang. Yang paling memvuat tragis banyak juga anak2 dan perempuan (boronita) yang menonton. YA...tentunya fisik mereka tidaklah sekuat Boromania dewasa yang tanpa sengaja telah mendsak, mendorong. Bahkan ada seorang anak kecil yang walau mengantri bersama bapaknya sempat terjatuh tersungkur dan muntah, mungkin karena terdesak dan sulit bernafas.Untung saja sang bapak segera menarik untuk bangun dn keluar dari antrian hingga tidak terinjak oleh yang lain ( ingat kejadian antrian zakat mautkan? wah jangan sampai deh, ngeri!!!). Dengan bersusak payah akhirnya q ada di antrian depan....disitu baru q tahu penyebab desakkan2 adalah cara/sistem antrian yang sangat-sangat tidak aman. Ok akan saya uraikan kenapa saya Bilang tidak aman :

  1. Besi pembatas antrian sangatlah pendek, sehingg kurang bisa membuat tertib pengantri, seharusnya besi pembatas antrian dibuat agak lebih panjang dan tidak lurus tapi berbelok sehingga antrian akan lurus,(barisan pengantri satu2) bukan seperti kemarin dan sebelumnya sampai berjajar 5 baris padahal kapasitas hanya satu baris, sehingga berdesakan dan antrian akan sangat tidak tertib. Seperti antrian di Stadion manahan sangat bagus. q pikir akan sangat bagus bila Korlab sini bisa membuat seperti itu.
  2. Pintu stadion yang dibuka tidak semua (hanya satu pintu) sehingga sangat sempit. Hal ini akan membuat antrian akan menjadi sangat pajang dan lama sekali, padahal jika kedua sisipun dengan penjagaan dibtu aparat kepolisian q pikir akan bisa lebih cepat dan pengantri juga tidak akan berdesakan karena akan bisa masuk dengan cepat dan mudah. Kekhawatirn lolosnya penonton tanpa tiket bukanlah alasan untuk hanya membuka satu sisi pintu yang sangat sempit (tidak sadarkah bahwa banyak yang terjepit akibatnya). Apalagi pada pertandingan kemaren Boromania yang antri sempat marah2 dan memaki petugas dengan mengacungkan tiket keatas sebagai tanda mereka seua memegang tiket bukan penonton gelap, dengan harapan bahwa kedua sisi pintu diuka. (walau akhirnya memang dibuka, karena desakan Boromania yang mengantri dan marah).
  3. Pinti Vip yang berdempetan dengan pintu ekonomi ( semakin mempersempit ruang antrian tiket ekonomi).

Ya.......mudah2an saran ini bisa diterima. Protes ini adlah demi kebaikan dan kelancaran juga yang terpenting kenyamanan penonton (Boromania). Sehingga akan semakin semangat ketika mendukung Persibo main. karena lancarnya antrian tidak perlu berdesakan sehingga tidak perlu juga mngeluarkan tenaga dan kehabisan poweer waktu mengantri...sehinnga bisa berteriak yel2 dan menyanyi dngan lantang.

 

Tidak ada komentar: